Jumat, 25 Maret 2016

[Motivasi] : Arti dari Sebuah Tugas Skripsi

hai bloggersz,
akhirnya saya kepincut untuk menulis kembali hehehe. Sudah lama sekali ya tidak menulis lagi. Nah, kali ini saya akan menulis artikel yang berjudul Arti dari Sebuah Tugas Skripsi. Mungkin terbesit pikiran banyak orang "Kok anak SMA malah menulis hal yang belum sepantasnya Ia bicarakan sih?" Ah, ini kan hanya sebatas analogi saja. Jika kalian ada yang masih SD, SMP, dan SMA atau pun yang sudah bekerja membaca ini, itu juga tidak masalah. Saya sering mendengar bahwa tugas akhir kuliah ini banyak meresahkan para mahasiswa. Para mahasiswa terkadang menunda-nunda tugas skripsi yang mengakibatkan mereka lama sekali untuk lulus. Saya sendiri jadi bingung apakah benar-benar skripsi begitu sulitnya? (Bukan berarti saya mengatakan membuat skripsi mudah juga. Saya juga masih SMA, jadi saya tidak perlu memikirkannya terlalu dalam).Artikel ini juga merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang ternyata pernah saya bahas Remaja Masa Kini. Ah, tanpa basa-basi yuk kita ke TKP!!!
Di mulai dari seorang mahasiswa semester akhir yang bernama Mario. Mario merupakan mahasiswa yang mempunyai pemikiran kritis terhadap apa yang ada di depannya. Tidak lama kemudian, Mario mendapatkan tugas akhirnya. Ya, tugas akhirnya tentu saja membuat sebuah skripsi. Mario cukup lama terdiam karena berpikir terlalu keras. Mario berpikir bahwa apa yang dapat dia dapat dari pembuatan tugas skripsi tersebut selain nilai dan kelulusan. Akhirnya, dia mencoba membuat tugas tersebut dengan terpaksa. Setelah dia membuat satu bundel skripsi, dia tidak meminta kepada dosennya untuk direvisi. Mario langsung membawa satu bundel skripsi itu kepada dosennya Bapak Teguh untuk berbicara. 
"Pak, saya tidak mau membuat tugas skripsi ini," kata Mario sambil melemparkan satu bendel materi skripsi ke meja Bapak Teguh. Di luar dugaan, Bapak Teguh menanggapinya dengan sangat tenang.
"Hmm, begitu... Duduk dulu dan ceritalah..." pinta Bapak Teguh sambil mempersilakan Mario duduk.
"Ya, saya merasa tidak ada gunanya menyelesaikan skripsi ini. Saya sudah berpikiran untuk tidak mengerjakannya. Kalau saya sudah kerja nanti, pasti materi skripsi ini tidak akan dipakai sama sekali," Mario beralasan.
Bapak Teguh mengangguk tanda mengerti. "Yah, pemikiran bagus, Nak. Boleh saya memberikan sedikit masukan?" tanya Bapak Teguh, yang disambut anggukan oleh Mario.
"Saya setuju sekali dengan pendapatmu. Materi skripsimu memang tidak akan dipakai dalam dunia kerjamu nanti," kata Bapak Teguh. "Namun, dunia kampus, dunia sekolah, dan dunia masyarakat, atau dunia kerja menghargai satu hal yang sama. Apa itu? Kemampuan kita untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab kita. Jadi, kebiasaan kita saat menghadapi pekerjaan, tugas, dan kewajibanlah yang akan dihargai oleh dunia kerja nantinya. Dengan kata lain, sukses akan ditentukan oleh kebiasaan kita dalam menghadapi tugas. Tugasmu sekarang menyelesaikan skripsi ini. Jadi, jika sekarang kamu menghadapi kendala, tunjukkan sikap pantang menyerahmu!" lanjut Bapak Teguh.
Setelah perbincangan tersebut, Mario sadar bahwa ternyata memang ada satu hal dibalik tugas skripsi tersebut. Mario pun bergegas mengerjakannya lebih baik dan lebih bersemangat dibanding sebelumnya.

Nah, sudah terlihat bukan apa yang menjadi hal yang ingin ditanamkan kepada kita semua? Mari kita bahas satu per satu.

Bertanggung Jawab Atas Pekerjaan yang Sudah Kita Mulai

Bertanggung jawab seratus persen adalah modal kesuksesan Anda!


Dari cerita di atas jelas disebutkan bahwa dari semua tugas yang diberikan baik oleh guru maupun dosen mempunyai maksud agar kita dapat dilatih bertanggungjawab atas pekerjaan kita. Mereka tidak menuntut kita untuk membuat yang terbaik. Mereka hanya ingin kita menyelesaikannya saja bagi mereka sudah cukup. Tentu yang saya bicarakan ini adalah hal umum, mungkin beberapa guru atau dosen ingin anak didiknya juga membuat tugas mereka sebaik-baiknya. Namun, hal itu juga ada maksud lainnya dan akan dibahas setelah ini. Kita diajak untuk mengerjakan kewajiban kita dan menyelesaikannya. Dengan kebiasaan baik ini, kita mempunyai modal untuk bekerja lebih baik di masa depan.

Selalu Memberikan yang Terbaik 


Masih berhubungan dengan poin di atas mengenai guru yang "Perfeksionis" atas pekerjaan muridnya. Mereka menuntut kita mengerjakan sebagus-bagusnya karena mereka ingin membentuk kita menjadi pribadi yang selalu memberikan yang terbaik saat dibutuhkan. Bayangkan bagaimana bila Christiano Ronaldo maupun Lionel Messi tidak memberi kontribusi yang baik kepada klubnya. Misalnya, bila dia main sepak bola dengan tidak sepenuh hati membela klubnya. Apakah CR7 dan Messi dapat menjadi pemain terbaik di dunia? Apakah dengan usaha yang biasa-biasa saja Kobe Bryant dan Michael Jordan meraih prestasi terbaiknya di dunia NBA? Seperti yang kita ketahui, bila kita mengikuti rekam jejak mereka, mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik. Mereka selalu berusaha membantu tim untuk meraih poin agar dapat bertahan di puncak klasemen. Tahukah kalian bahwa Kobe Bryant selalu menyempatkan diri untuk latihan berat setiap hari sepanjang kariernya? Apa tujuannya melakukan hal itu? Kobe Bryant melakukan hal itu agar kemampuannya terus terasah sehingga dapat bermain lebih baik.
Kobe Bryant berlatih shooting 800 kali dalam sehari
Bagaimana dalam dunia kerja? Sama saja. Bila bos kita meminta kita mengerjakan sesuatu hal dalam waktu lima jam, yang kita perlu lakukan hanya menyelesaikan pekerjaan itu sebaik yang kita bisa lakukan dan bahkan kurang dari waktu yang ditetapkan bos kita. Demikian pula di sekolah, kita hanya perlu memberi lebih dari apa yang seharusnya diminta meskipun kadang 'pembayarannya' tidak sebanding dengan kerja keras kita.

Membangun Kebiasaan yang Baik


Kesimpulannya adalah kita perlu membangun kebiasaan yang baik. Kita perlu menanggapi tugas-tugas yang selalu berdatangan dengan positif. Kita perlu mengingat bahwa tugas kita adalah selalu memberikan yang terbaik dan bertanggung jawab atas apa yang sudah kita selesaikan atau tindakan kita. Setelah kita begitu lama mengarungi kehidupan sekolah dan kuliah, akhirnya kebiasaan baik yang selama ini kita tanam akan sangat berguna saat kita hidup di kehidupan bermasyarakat dan keluarga.

Akhir kata,
Semoga bermanfaat dan selamat berakhir pekan !
Disqus Comments