hai bloggersz,
haduh benar - benar saya harus dimarahin yah ? Udah tidak buat artikel terbaru lagi. Sebenarnya saya ingin membuat artikel baru hanya saja saya tidak ada waktu untuk mengerjakannya. Tanpa basa - basi yuk ke TKP !
Ini adalah kata - kata 'universal' yang berarti kata - katanya dapat diserap dalam berbagai macam agama jadi boleh dibaca untuk semua kalangan. (Ingat ! Kalian harus melihat dengan jeli kata - kata yang dapat kalian serap supaya tidak berpikiran negatif).
Seorang brahmana pemuja api yang bernama Angika-Braradvaja, menyalakan api dan benda - benda untuk kurban telah disiapkan. Pada saat itu Sang Buddha melewati rumah tempat brahmana itu tinggal. Melihat Sang Buddha mendekat, brahmana tersebut berteriak, "Berhentilah disitu ! Hai petapa gundul dan manusia sampah !", Sang Buddha menjawab dengan tenang, "Oh brahmana, dapatkah engkau mengenali manusia sampah ? Dapatkah engkau mengetahui hal - hal yang membuat seseorang menjadi sampah ?", brahmana itupun terdiam dan tidak mengerti apakah itu manusia sampah dan ia meminta Sang Buddha menjelaskannya. Sang Buddha meneruskan, " Baiklah wahai brahmana, dengarkan baik - baik dan camkanlah kata - kataku ini :
- Siapapun yang marah, memiliki niat buruk, yang berpikiran jahat, dan iri hati; yang berpandangan salah, yang penuh tipu muslihat, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang mnghancurkan kehidupan, baik burung atau binatang serangga atau ikan, yang tidak memiliki kasih sayang terhadap kehidupan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang merusak atau agresif (suka menyerang) di kota dan di desa dan dikenal sebagai perusak atau penjahat yang kejam, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang mencuri apa yang dianggap milik orang lain, baik yang ada di desa atau di hutan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang setelah berhutang lalu menyangkal ketika ditagih dan menjawab pedas; "Aku tidak berhutang padamu !" dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang berkeinginan mencuri walaupun benda tidak berharga, lalu mengambil barang itu setelah membunuh orang di jalan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang memberikan sumpah palsu untuk kepentingannya sendiri, untuk kepentingan orang lain atau untuk mendapatkan keuntungan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang mempunyai hubungan gelap dengan istri famili atau temannya, baik dengan paksaan atau karena suka sama suka, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang tidak menyokong ayah dan ibunya yang sudah tua dan lemah, padahal dia hidup dalam keadaan berkecukupan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang menyerang atau mencaci - maki ayah, ibu, saudara kandung, atau ibu mertua, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang dimintai nasihat yang baik, tetapi malahan mengajarkan apa yang menyesatkan atau berbicara dengan tidak jelas, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang munafik, yang setelah melakukan pelanggaran kemudian ingin menyembunyikannya dari orang - orang lain, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang setelah berkunjung ke rumah orang lain dan menerima keramahtamahan di sana, tidak membalasnya dengan sikap yang serupa, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang menipu petapa, bhikkhu, atau guru spritual yang lain (bahkan teman - teman dan semuanya), dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang mencaci - maki dan tidak melayani petapa atau bhikkhu (ataupun yang lainnya) yang datang untuk makan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang karena terperangkap di dalam kebodohan, memberikan ramalan tidak benar demi keuntungan aebeneranya tak berharga, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang meninggikan dirinya sendiri dan merendakan orang lain, pongah dalam kesombongannya, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang suka memicu pertengkaran, yang kikir, memiliki keinginan jahat, iri hati, tidak tahu malu, dan tidak menyesal kalau melakukan kejahatan, dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang menghina Sang Buddha atau siswa - siswanya, baik yang telah meninggalkan keduniawian maupun perumah tangga biasa (seperti Nabi Muhammad SAW dan rasulnya maupun Yesus dan murid - muridnya), dialah yang disebut sampah.
- Siapapun yang berpura - pura Arahat padahal sebenarnya bukan, dia benar - benar penipu yang hina terbesar di dunia ini, sampah yang terendah dari semuanya. Demikianlah telah kujelaskan siapa yang merupakan sampah.
- Bukan karena kelahiran orang menjadi sampah. Bukan karena kelahiran pula orang menjadi brahmana (mulia). Oleh karena perbuatan pula orang menjadi brahmana.
Akhir kata,
Semoga bermanfaat dan tambah bijak ya...