Kamis, 16 Agustus 2012

Kata - Kata Universal dari Agama Buddha

hai bloggersz,
haduh benar - benar saya harus dimarahin yah ? Udah tidak buat artikel terbaru lagi. Sebenarnya saya ingin membuat artikel baru hanya saja saya tidak ada waktu untuk mengerjakannya. Tanpa basa - basi yuk ke TKP !

       Ini adalah kata - kata 'universal' yang berarti kata - katanya dapat diserap dalam berbagai macam agama jadi boleh dibaca untuk semua kalangan. (Ingat ! Kalian harus melihat dengan jeli kata - kata yang dapat kalian serap supaya tidak berpikiran negatif).

      Seorang brahmana pemuja api yang bernama Angika-Braradvaja, menyalakan api dan benda - benda untuk kurban telah disiapkan. Pada saat itu Sang Buddha melewati rumah tempat brahmana itu tinggal. Melihat Sang Buddha mendekat, brahmana tersebut berteriak, "Berhentilah disitu ! Hai petapa gundul dan manusia sampah !", Sang Buddha menjawab dengan tenang, "Oh brahmana, dapatkah engkau mengenali manusia sampah ? Dapatkah engkau mengetahui hal - hal yang membuat seseorang menjadi sampah ?", brahmana itupun terdiam dan tidak mengerti apakah itu manusia sampah dan ia meminta Sang Buddha menjelaskannya. Sang Buddha meneruskan, " Baiklah wahai brahmana, dengarkan baik - baik dan camkanlah kata - kataku ini :
  1.  Siapapun yang marah, memiliki niat buruk, yang berpikiran jahat, dan iri hati; yang berpandangan salah, yang penuh tipu muslihat, dialah yang disebut sampah.
  2. Siapapun yang mnghancurkan kehidupan, baik burung atau binatang serangga atau ikan, yang tidak memiliki kasih sayang terhadap kehidupan, dialah yang disebut sampah.
  3. Siapapun yang merusak atau agresif (suka menyerang) di kota dan di desa dan dikenal sebagai perusak atau penjahat yang kejam, dialah yang disebut sampah.
  4. Siapapun yang mencuri apa yang dianggap milik orang lain, baik yang ada di desa atau di hutan, dialah yang disebut sampah.
  5. Siapapun yang setelah berhutang lalu menyangkal ketika ditagih dan menjawab pedas; "Aku tidak berhutang padamu !" dialah yang disebut sampah.
  6. Siapapun yang berkeinginan mencuri walaupun benda tidak berharga, lalu mengambil barang itu setelah membunuh orang di jalan, dialah yang disebut sampah.
  7. Siapapun yang memberikan sumpah palsu untuk kepentingannya sendiri, untuk kepentingan orang lain atau untuk mendapatkan keuntungan, dialah yang disebut sampah.
  8. Siapapun yang mempunyai hubungan gelap dengan istri famili atau temannya, baik dengan paksaan atau karena suka sama suka, dialah yang disebut sampah.
  9. Siapapun yang tidak menyokong ayah dan ibunya yang sudah tua dan lemah, padahal dia hidup dalam keadaan berkecukupan, dialah yang disebut sampah.
  10. Siapapun yang menyerang atau mencaci - maki ayah, ibu, saudara kandung, atau ibu mertua, dialah yang disebut sampah.
  11. Siapapun yang dimintai nasihat yang baik, tetapi malahan mengajarkan apa yang menyesatkan atau berbicara dengan tidak jelas, dialah yang disebut sampah.
  12. Siapapun yang munafik, yang setelah melakukan pelanggaran kemudian ingin menyembunyikannya dari orang - orang lain, dialah yang disebut sampah.
  13. Siapapun yang setelah berkunjung ke rumah orang lain dan menerima keramahtamahan di sana, tidak membalasnya dengan sikap yang serupa, dialah yang disebut sampah.
  14. Siapapun yang menipu petapa, bhikkhu, atau guru spritual yang lain (bahkan teman - teman dan semuanya), dialah yang disebut sampah.
  15. Siapapun yang mencaci - maki dan tidak melayani petapa atau bhikkhu (ataupun yang lainnya) yang datang untuk makan, dialah yang disebut sampah.
  16. Siapapun yang karena terperangkap di dalam kebodohan, memberikan ramalan tidak benar demi keuntungan aebeneranya tak berharga, dialah yang disebut sampah.
  17. Siapapun yang meninggikan dirinya sendiri dan merendakan orang lain, pongah dalam kesombongannya, dialah yang disebut sampah.
  18. Siapapun yang suka memicu pertengkaran, yang kikir, memiliki keinginan jahat, iri hati, tidak tahu malu, dan tidak menyesal kalau melakukan kejahatan, dialah yang disebut sampah.
  19. Siapapun yang menghina Sang Buddha atau siswa - siswanya, baik yang telah meninggalkan keduniawian maupun perumah tangga biasa (seperti Nabi Muhammad SAW dan rasulnya maupun Yesus dan murid - muridnya), dialah yang disebut sampah.
  20. Siapapun yang berpura - pura Arahat padahal sebenarnya bukan, dia benar - benar penipu yang hina terbesar di dunia ini, sampah yang terendah dari semuanya. Demikianlah telah kujelaskan siapa yang merupakan sampah.
  21. Bukan karena kelahiran orang menjadi sampah. Bukan karena kelahiran pula orang menjadi brahmana (mulia). Oleh karena perbuatan pula orang menjadi brahmana.
          Nah seperti yang kalian lihat semua, kita sudah mengenal sampah - sampah yang ada di masyarakat luas ini. Jadi apabila kita mengatakan bahwa manusia itu sampah, kita harus liat dalam diri kita apakah kita termasuk sampah juga atau tidak.
Akhir kata,
Semoga bermanfaat dan tambah bijak ya...
Disqus Comments