DEMAK - Nasib malang menimpa seorang warga di Demak, Jawa Tengah. Hampir 40 tahun dia hanya tinggal dalam gudang kayu lantaran mengalami gangguan jiwa dan kelumpuhan.
Pikirannya mulai terganggu setelah mengalami demam tinggi saat masih kecil. Bahkan untuk menahan demam yang tinggi, dia menggigit sendiri lidahnya hingga putus.
Di gudang kayu yang pengap and lembab, Suparlan menghabiskan waktu sejak 37 tahun lalu. Di lantai kotor dia terbaring berbekal bantal terbuat dari karung bekas. Sementara untuk melindungi dari gigitan nyamuk dan suhu dingin, tubuhnya hanya diselimuti terpal plastik.
Tubuhnya yang kurus pun dipenuhi debu dan sisa makanan. Maklum, Suparlan sudah lama tidak mandi. Tak banyak kata-kata yang bisa diucapkan pria 43 tahun ini, hanya sesekali tertawa dan menyeringai memperlihatkan gigi-giginya yang runcing.
Anak kelima pasangan almarhum Dimyati dan Sukanah, warga RT 03/01, Desa Babat, Kecamatan Kebonagung menderita demam tinggi saat usianya 6 tahun.
Karena tak punya biaya, orangtua Suparlan hanya memberikan perawatan sekadarnya di dukun kampung. Bukannya sembuh, justru panas Suparlan semakin tinggi hingga tubuhnya menggigil.
Menurut Sunardi, kakak Suparlan, untuk menahan rasa sakit adiknya saat itu menggigit lidahnya hingga terputus. Sejak itu dia tidak dapat mengucapkan kata-kata secara jelas hingga saat ini.
Selain itu, pikirannya mulai terganggu ditandai dengan sering tertawa sendiri dan berteriak di dalam kamar. Bahkan kedua kakinya juga tidak dapat digerakkan tanpa diketahui sebabnya.
Beberapa kali Suparlan pernah dikunjungi pihak desa, namun sampai saat ini belum pernah ada bantuan yang dikucurkan.
