Senin, 05 Januari 2015

[Renungan] : 7 Kalimat Mutiara yang Menyadarkan

hai bloggersz,
Kali ini saya akan menuliskan sebuah artikel yang berisikan tentang "7 kalimat renungan yang menyadarkan". Ya, bisa dibilang saya mendapatkan kalimat-kalimat ini dari sebuah buku LKS (Lembar Kerja Siswa) saya kelas 9. Kalau kalian memperhatikannya, terkadang di buku tersebut terdapat kalimat-kalimat mutiara yang terletak dibagian bawah atau atas halaman buku LKS tersebut. Nah tanpa basa-basi, yuk ke TKP !!!!

Berikut ini merupakan 7 kalimat renungan yang menyadarkan tersebut.


  • Keahlian memerlukan pelatihan dan pengulangan
Pernahkan kalian berpikir bagaimana Michael Jordan dapat dikenang sebagai legenda basket NBA ? Atau pernahkan kalian berpikir bagaimana teman kita begitu hebat sekali dalam fisika atau matematika ? Ya, tentu saja mereka itu ahli dalam bidangnya dengan pelatihan dan pengulangan yang terus-menerus. Jika merasa salah, maka kita juga harus menjadi lebih terlatih dengan kesalahan tersebut.

Contohnya, kita ingin pintar sekali dalam ilmu komputer atau segala sesuatu tentang komputer. Kita butuh orang untuk melatih kita dalam hal komputer. Setelah dilatih kita perlu melakukan latihan tersebut secara berulang-ulang agar kita bisa memahami komputer dan kita tidak usah memikirkanlah langkah demi langkah untuk selanjutnya bila kita mengulang kembali latihan tersebut. Pengulangan merupakan suatu hal yang penting agar memori kita sangat 'terpatri' oleh pelatihan tersebut, sehingga kita akhirnya dapat menjadi ahli dalam bidang tersebut. Intinya, menjadi seorang yang ahli itu bukan hal yang instan seperti membalikkan telapak tangan, namun pelatihan dan pengulangan (juga tekad yang kuat tentunya).

  • Sugesti positif mempengaruhi setiap hasil kerja
Ya, inilah yang sering saya coba lakukan saat mengerjakan tugas saya. Setiap mengerjakan tugas, saya selalu coba berkata bahwa tugas ini pasti selesai dengan baik, saya harus mengerjakannya dengan yakin. Hasilnya ? Saya bisa mendapat hasil baik bahkan lebih daripada yang diharapkan. Coba saja bila kita mengatakan seperti ini, "Ah, sudah pasti nilai jelek, ngapain dikerjain bagus-bagus, aku kan bukan kayak dia.". Itu adalah contoh sugesti negatif. Dan sudah pasti juga tugas tersebut menjadi jelek bahkan gagal. Memang setiap sugesti positif tidak selalu menghasilkan hasil yang sangat baik. Tapi, kita harus lihat dampaknya kepada diri kita yang mengerjakan tugas tersebut. Sugesti positif membuat kita lebih nyaman, lebih serius dalam mengerjakan tugas kita sehingga secara otomatis kita dapat meraih hal yang baik juga. Sebaliknya, bila kita hanya memberikan sugesti negatif, maka yang terjadi hanya seperti membuang waktu mengerjakannya.

Satu hal, kita harus berhati-hati dalam menyugesti diri sendiri, janganlah pakai kata-kata konotasi negatif seperti 'jangan', 'tidak' dan sebagainnya. Pakai saja kata-kata sinonimnya namun bermakna positif. Contohnya, jangan berisik ! Kita bisa menggantinya dengan pelankan suaramu dan sebagainya.
  • Sikap lebih penting daripada ilmu dan kesempatan
Memang sepertinya ilmu dan kesempatan itu penting, tapi apalah manfaatnya bila kita mempunyai sikap yang buruk ? Jadi tidak berguna, bukan ? Ilmu dan kesempatan harus diimbangi dengan sikap yang baik juga. Sepertinya poin yang ini saya tidak perlu membahas terlalu jauh. Hehehehe
  • Dunia tidak berubah, yang berubah adalah cara pandang kita
Seringkali kita merasa mengapa dunia ini begitu susah sekali mendapat nafkah, semua serba susah, teman menjauhi kita, dan lain sebagainya. Sebelum kita berbicara yang tidak-tidak tentang dunia kehidupan kita, kita harus melihat ke 'dalam' dahulu. Apakah ada yang salah dengan kita ? Apakah ada yang berubah dengan kita ? Apakah kita melihat kehidupan kita ini dari satu sudut pandang saja ?

Contohnya, kita merasa kita hidup sangat miskin. Kita merasa iri dengan orang yang lebih dari kita. Tapi, kita hanya melihat sudut pandang kita saja, yaitu susah dan miskin. Coba kita melihat kita dari sudut pandang yang lain. Ternyata, kita mesti bersyukur bahwa kita masih ada rumah walau kecil, ada keluarga yang selalu menemani kita saat susah dan senang, serta masih banyak yang lebih susah daripada kita. Dengan mengubah sudut pandang kita, kita bisa memperoleh hidup yang lebih bahagia dan lebih baik tentunya.
  • Sikap positif akan menyerap setiap manfaat yang ditawarkan
Ini sudah pasti. Kalian mengerti bukan ? Contoh, kita sedang berada dalam kondisi yang positif. Lalu, kita disuruh pergi belajar. Dengan hati yang gembira dan hati serta sikap yang sedang baik, membuat kita lebih dapat menyerap pelajaran tersebut. Coba bila kita lagi gelisah, hati dan sikap sedang tidak baik. Tentu kita akan merasakan betapa susah sekali menyerap pelajaran tersebut. Jadi, segala sesuatu dengan kondisi yang baik, sikap yang baik membuat kita lebih menyerap setiap manfaat yang ditawarkan.
  • Menciptakan minat sama dengan menumbuhkan motivasi
Ya, ini seperti perbandingan yang lurus. Bila kita sangat minat sekali dengan hal tersebut, tentu ada motivasi terpendam sehingga kita sangat penasaran dan ingin terus-menerus mempelajari hal tersebut. Jadi, bila kita sudah ada minat, tentu kita sedang menumbuhkan motivasi untuk melakukan minat tersebut. 

Contoh, kita sedang menjelajahi internet, kita menemukan suatu hal yang membuat kita penasaran, timbulah minat kita dengan hal tersebut. Kita mencari tahu apakah 'hal' itu ? bagaimana, siapa, di mana, kapan, semua pertanyaan langsung tumbuh dan motivasi kita untuk mencari tahu lebih jauh tentang 'hal' itu lebih besar.
tujuh kalimat mutiara yang menyadarkan | Seorang juara menyambut tantangan dengan optimisme

  • Seorang juara menyambut tantangan dengan optimisme
Pernah melihat orang yang juara tapi bila dikasih tantangan selanjutnya jadi pesimis bahkan tidak berniat menerima tantangan tersebut ? Mungkin ada tapi pasti sangat jarang. Tantangan dapat menjadi motivasi besar dan semangat baru untuk tampil menjadi lebih baik. Tantangan bukanlah suatu rintangan berarti bila kita bisa mengubah sudut pandang kita (balik ke poin tadi mengenai sudut pandang). Optimis itu bisa membuat kita melakukan yang terbaik dengan meyakininya. Sebab, bila menerima tantangan itu, kemungkinan berhasil maupun tidak berhasil itu ada. (Baca : Renungan Semangat Tahun Baru 2015). Namun, bila kita tidak menerima tantangan tersebut, kemungkinan berhasil sudah menghilang ! Janganlah menyesal bila tantangan tersebut kita tolak dan diambil oleh orang lain

Nah, itulah 7 kalimat mutiara yang menyadarkan dari LKS saya. Mungkin kita anggap sepele sekali tentang buku LKS kita (khusus SD, SMP, dan SMA). Namun, bila ditelaah masih ada manfaatnya daripada tidak sama sekali.

Akhir kata,
Selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua !
         
    Disqus Comments