Jumat, 21 Oktober 2011

Renungan : Sebuah Pohon dan Anak Kecil

hai bloggersz,
kali ini saya akan memposting tentang renungan nih, kali ini semoga tidak merepost, jika merepost maka ini hanya sebagai referensi. Saya anggap cerita renungan ini cukup baik moralnya jadi saya akan membaginya kepada kalian semua. Ke TKP yak !
Suatu hari ada seorang anak kecil, sebut saja Doni. Doni sering bermain dengan sebuah pohon apel. Dia sering bermain dengan pohon ini. Beberapa tahun kemudia Doni makin dewasa dan akhirnya dia tidak bermain dengan pohon apel itu lagi. Setahun, 2 tahun, 3 tahun dan akhirnya sampai 6 tahun telah berlalu akhirnya Donipun mengunjungi pohon apel tersebut. Pohon apel itu sangat senang melihat teman dulunya datang untuk mengunjunginya. Namun, Doni datang bukan bermaksud untuk bermain. Dia berkata "Aku tidak punya uang untuk membeli kebutuhan sehari - hari, buat makanpun sudah susah.". Pohon apel itu mengerti dan dia menjatuhkan sebuah apel di rantingnya. Pohon apel itu bermaksud supaya Doni mengambil semua apel - apel di ranting pohon apel tersebut untuk dijual supaya Doni mendapatkan uang. Donipun gembira dan mengambil semua apel di pohon apel itu. Setelah apel itu ia jual, ia pun tak pernah kembali pada pohon apel itu. Pohon apel kembali sedih karena temannya itu tidak kembali lagi.
Donipun sekarang berumur 27 tahun. Dia pun kembali ke pohon apel tersebut. Di bawah pohon apel itu Doni berkata kepada pohon apel itu lagi " Aku ingin mengelilingi dunia dengan perahu namun aku tidak punya bahan yang aku bisa buat perahu tersebut." Pohon apel mengisyaratkan Doni untuk mengambil batang-batangnya yang kuat untuk membuat perahu. Donipun gembira dan langsung menebang ranting - ranting yang ada di pohon apel tersebut. Doni membuat perahu yang sangat bagus dan akhirnya ia dapat mengelilingi dunia serta meninggalkan Pohon apel itu lagi sendirian. Kali ini pohon apel itu menangis karena dia tidak bermain dengannya kembali. Beberapa tahun kemudian, Donipun sudah tua, Doni mengunjungi kembali pohon apel tersebut, kali ini Doni bercanda ria dengan pohon apel tersebut yang membuat pohon apel tersebut gembira kembali dan senang. Namun diantara kesenangan tersebut Doni berkata "Aku sudah tua aku ingin mempunyai rumah di samping engkau pohon apel." Pohon apelpun mengisyaratkan Doni untuk menebang Batangnya untuk membangun sebuah rumah didekatnya. Pohon apel itu sangat senang karena Doni akhirnya berdekatan kembali dengannya. Doni dan pohon apel tersebut bersukacita sampai Doni Meninggal dan Pohon apel itu mati.
Sebenarnya kalian tahu tidak siapakah pohon apel tersebut ? Ya benar Pohon apel itu adalah orang tua kita. Orang tua kita selalu mendukung apa yang sudah dijalankan kita. Orang tua juga sangat menyayangi kita. Namun terkadang kita sering melupainya sehingga membuat orang tua kita khawatir, mungkin kita dapat membuat orang tua kita sampai meninggal gara-gara kekhawatirannya. Jadi jika kita sudah berkeluarga. Kita jangan melupakan jasa-jasa orang tua kita.

Kasih orang tua kepada kita
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagaikan sang matahari yang menyinari dunia

Akhir kata,
semoga kita masih dapat mengingat jasa-jasa orang tua dan jika masih hidup dan masih sendiri. Bahagiakanlah orang tuamu agar orang tuamu berbahagia sampai mereka tiada.
Disqus Comments